Bahayanya Khitan Buat Perempuan

Berdasarkan perspektif sosial dan budaya, khitan (sunat) perempuan merupakan tradisi yang dipraktekkan sejak 4000 tahun SM. Alasan mengapa khitan perempuan masih berlangsung, berhubungan erat dengan norma dan nilai yang diterapkan masyarakat patrialistik.

Bahkan ada mitos, klitoris perempuan yang tak disunat dianggap membahayakan kesehatan suami. Benarkah demikian?

Dikutip dari buku ‘Khitan Perempuan: Dari Sudut Pandang Sosial, Budaya dan Kesehatan dan Agama’, banyak mitos seputar khitan perempuan yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apa saja mitosnya dan bagaimana pandangan dari segi kesehatan sebagai dampak jangka panjangnya?

Jangan terjebak mitos:


1.Khitan perempuan dianggap sebagai cara untuk menyembuhkan penyakit psikologis seperti depresi.

2. Penyunatan klitoris akan menyembuhkan perempuan dari berbagai penyakit seperti histeria dan masturbasi berlebihan.

3. Perempuan yang dikhitan seringkali dianggap mempunyai status yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak melakukannya sehingga berhak untuk memegang jabatan kekuasaan dalam agama, politik dan budaya.

4. Pemotongan klitoris seringkali dinyatakan sebagai cara untuk mencegah perilaku seks bebas karena telah menghilangkan faktor yang memicu gairah seks.

5. Sejumlah suku etnis bahkan percaya bahwa khitan dapat mempercantik perempuan

6. Perempuan yang tidak dikhitan tidak dapat hamil

Sementara dari sudut pandang kesehatan, menurut buku di atas, khitan perempuan tidak ada manfaat sama sekali, justru bisa membawa dampak buruk.

“Berdasarkan penelitian yang luas, khitan perempuan tak memiliki manfaat, tapi malah mengancam kesehatan, bahkan mengancam jiwa mereka,” kata salah seorang peneliti, Jurnalis Udin, yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Untuk itu perlu diketahui juga dampak jangka panjang akibat khitan dari sudut kesehatannya:

1. Rasa sakit berkepanjangan pada saat berhubungan seks

2. Penis tidak dapat masuk dalam vagina sehingga memerlukan tindakan operasi

3. Disfungsi seksual (tidak dapat mencapai orgasme pada saat berhubungan seks)

4. Disfungsi haid yang mengakibatkan hematocolpos (akumulasi darah haid dalam vagina), hematometra (akumulasi darh haid dalam rahim), dan hematosalpinx (akumulasi darah haid dalam saluran tuba)

5. Infeksi saluran kemih kronis

6. Inkontinensi urine (tidak dapat menahan kencing)

7. Bisa terjadi abses, kista dermoid, dan keloid (jaringan parut mengeras).

• VIVAnews

Kebutuhan Wanita Terabaikan di Pengungsian..

 

Pengungsi akibat letusan Gunung Merapi tak hanya penampungan sementara, makan dan minum serta pakaian. Pengungsi yang meninggalkan seluruh harta bendanya akibat amukan Merapi, juga butuh pakaian dalam. Apalagi pengungsi perempuan, sangat membutuhkan BH dan celana dalam karena tak sempat membawanya saat berburu waktu melawan wedus gembel.

Kebutuhan akan daleman tersebut diungkapkan pengungsi yang mayoritas perempuan . Mereka mengaku, sejak hari pertama mengungsi yakni Selasa (26/10/2010) mereka tak sempat membawa satu pakaian pun, termasuk pakaian dalam.

”Gimana sempat mau bawa pakaian Mas, lha wong panik dan tidak kepikiran lainnya. Jangankan pakaian dalem, pakaian luar saja nggak bawa,” jelas Sugiyah, pengungsi di barak pengungsian yang berada di Dusun Grobolan ,Desa Umbul Martani, Kecamatan Ngemplak.

Di barak tersebut, pengungsi berasal dari lima dusun yakni Dusun Gendong, Kopeng, Jambu,Ketung dan Kali adem.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto yang di temui di lokasi pengungsian mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah mengupayakan menyalurkan bantuan berupa BH dan CD kepada para pengungsi sebanyak 80 lusin dari hasil sumbangan para donatur yang terdapat di Posko Utama Pakem,Sleman.

”Kita sudah upayakan semuanya untuk menyalurkan semua bantuan yang ditelah ada diPosko Pusat maupun sumbangan secara langsung, pokoknya jangan ditanya masalah ukurannya pas atau tidak yang di penting di pakai saja,” jelas Heri sambil tertawa kecil.

Selain mendapatkan mendapatakn bantuan berupa CD dan BH, pihaknya juga menyalurkan makanan dan minuman secara langsung bagi para pengungsi di barak pengsungsian Dusun Grobolan ,Desa Umbul Martani, Kecamatan Ngemplak.

 

sumber: forum.vivanews.com